Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Surprise Gagal

Gambar
foto setahun yang lalu @jimbaran Sebenernya pengen ngasih surprise, taunya gagal hahaha . . Udah kaya d ftv scenenya sampe bandara terlambat, bedanya kita ga ada adegan lari -lari di bandara  see you on next year kali yaa, kan kamu pulangnya taun depan  . . . Behind the story: Pas bangun cek hp dapet tuh pict tiket keberangkatannya (emang udah d tunggu dari smlem makanya bangun lgsg nyari hp), kemudian langsung lah beberes rumah lebih tepatnya sih kamar pokonya seminimal mungkin dulu, masa iya bangun tidur langsung pergi  piyama masih lengkap di balik jaket, muka juga seadanya yang penting ga keliatan bangun tidur aja udah. langsung deh cuss airport..40 menit sebelum keberangkatan dari rumah. pas sampe ngabarin yg berangkat kalo udah d depan, area parkirpun jadi foto bukti kalo emang beneran disana. Ga lama dapet chat "yaah aku udah d pesawat, baru aja masuk, lama sih." Seketika diem. Turun dari motorpun nggak, jadilah diliatin kan d parkiran juga banya

Saat Tersadar

Tak ada kata terlambat untuk berubah. Seperti pepatah yang saya dapat di media sosial "musibah yang membuatmu dekat dengan Allah lebih baik daripada kenikmatan yang membuatmu lupa kepada-Nya." Terima kasih Allah, Kau telah menegurku dan mengizinkanku memperbaiki diri..

Hujan dan Aku

Kemarin hujan turun dengan derasnya seolah bisa menghantam apa saja yang ada di hadapannya. Berhari-hari ia turun dan sempat kebingungan kapan dan bagaimana akan berhenti, sampai hujan itu melihat lantai yang tak basah. Ketika bersimpuh di atas lantai, hujan itupun kembali turun dengan deras namun dengan beraturan dan tulus. Selang beberapa lama hujanpun bisa berpikir jernih. Lalu ia menyadari bahwa bunga yang ia siram dengan derasnya sebelumnya kini menjadi lebih indah, cuaca nampak cerah seakan tak terjadi apa-apa kemarin, dan pelangipun muncul. Seolah hujan menghalangi manusia untuk menikmati keindahan itu semua. Kadang hujanpun dianggap beban dan halangan karena mengganggu aktivitas seseorang. Aku adalah hujan dan kau adalah bunga, cuaca cerah, pelangi, dan seorang yang terganggu itu. Aku melihat kau tampak sangat bahagia kini, tak nampak kesedihan diwajahmu, kau terlihat sangat bahagia. Syukurlah pikirku. Syukurlah hanya aku yang merasakan sesak itu. Syukurlah kau bisa tertaw

Awal hijabku

Hidayahku berhijab: . . Keinginanku untuk berhijab sudah lama, sejak duduk di bangku smk 2010. Saat itu aku senang melihat wanita-wanita berhijab apalagi gaya hijab wanita timur tengah yang sangat simple namun menyejukkan hati dan seketika itu aku sering browsing melihat mereka. Dan aku meyakinkan diri akan berhijab setelah menikah, mungkin karena saat itu aku merasa lebih dewasa. Mungkin itu hidayah yang pertama namun aku belum menjemputnya. Sekitar tahun 2014 sampai 2015 aku mulai menemukan beberapa pict yabg bertuliskan kalimat wanita berhijab. Aku tercengang saat melihat gambar yang bertuliskan "jika kau berhijab menutup aurat setelah menikah berarti kau lebih menyayangi suamimu daripada ayahmu. Kenapa? Karena di dalam alqur'an jelas tertulis perintah berhijab. Selama kau belum menikah dosamu ditanggung ayahmu dan kau masih tanggung jawab beliau, jadi otomatis ayahmu menanggung dosamu karena kau belum berhijab." Dan aku pun sadar jika aku sangat menyayangi ayahku

Karena Kita Manusia

Kodrat manusia itu memang tempatnya salah dan khilaf, termasuk saya. Adakah manusia yang tak luput dari kesalahan? huallahualam hanya Allah yang tahu. Dan manusia yang benar ialah manusia yang tak melakukan kesalahan yang sama dan memetik hikmah dari kejadian itu. Ketika menyampaikan dan mengingatkan tentang kebaikanpun sering diolok, dibilang sok suci, dan malah membandingkan masalalunya. Dan sekali lagi, masalalu dijadikan tolok ukur. Tapi.. Tahukah kau bagaimana dia berusaha memperbaiki diri? Tahukah kau apa saja yang harus dilaluinya? Tahukah kau seberapa sering dia mengalami perasaan putus asa? Sulitkah mengatakan dan menerima kemarin adalah masalalu? Bukan, bukan kemarin tapi satu detik yang lalupun masalalu. Salahkah jika yang sebelumnya pelaku dosa, kini dia berusaha meraih cinta Allah? mungkin saja kini dia menjadi salah satu hamba yang sangat Allah cintai, sedangkan kita terlalu sibuk menghakimi masalalunya. Daripada sibuk mencela lebih baik introspeksi diri, lakukan yang